LAPORAN PRAKTEK
PEMBUATAN NATA
DE COCO
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas MK Teknologi Fermentasi dan Pengawasan Mutu
Pangan
Oleh
:
ERNA FITRIAWATI
NATA DE COCO
A. Sekilas
Tentang Nata De Coco
Nata de coco adalah sejenis makanan hasil
fermentasi air kelapa yang terlihat seperti jeli berwarna putih hingga bening
dan mempunyai tekstur kenyal.
Nata de coco mulanya dibuat di
Filipina. "Nata de coco" dalam bahasa Spanyol berarti "krim
kelapa". Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa.
Bibit nata adalah bakteri
Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam
air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang
terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim
yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari
jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan
lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga
transparan, yang disebut sebagai nata. Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH
3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi
pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28°– 31 °C. Bakteri ini
sangat memerlukan oksigen. Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk
menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik
adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat
digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 –
5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organik dan
anorganik lain bisa digunakan
B. Proses Pembuatan Nata De Coco
1.
Persiapan
alat dan bahan
a.
Alat
yang di gunakan
·
Panci/Langseng dari stenless
·
Pengaduk/sinduk
stenless
·
Kompor
·
Timbangan duduk
·
Gelas ukur
·
Baki plastic
·
Koran penutup
·
Karet pengikat
·
Rak untuk Baki Plastik
·
Muk Ukur
·
Kain Kassa/Saringan Halus
(Ket : semua alat harus dalam keadaan steril)
b.
Bahan
· Air kelapa murni, ( sebaiknya menggunakan air
kelapa yang sudah tua).
· Gula pasir/ gula putih
· Za/ urea
· Cuka biang
· Bibit nata
de coco
2. Cara memasak
a. Air kelapa disaring terlebih dahulu,
kemudian dimasukan ke dalam panci (misalnya ukuran 5liter), masak sampai
mendidih dalam suhu 1000C
b. Masukan gula, Za, dan cuka biang. (untuk
panci ukuran 5 Liter maka = gula 250 gr, ZA 0,5 gr, Cuka biang 50 cc.)
c. Tuangkan
air kelapa yang sudah mendidih ke dalam baki plastik yang
sudah dstrelilkan sekitar 1,2
liter.
d. Baki
plastik ditutup dengan kertas koran. Koran pun dalam kondisi steril dari
bakteri yang akan mengganggu pertumbuhan sari kelapa.
e. Baki ditutup rapat dan disusun di atas rak
baki secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit sari kelapa.
f. Pembibitan dilakukan pada pagi hari sekitar
pukul 05.30-06.30 dan hasil pembibitan ditutup kembali.
g. Baki
hasil pembibitan tidak boleh terganggu apa pun, tidak digoyang-goyang. Hasilnya
baru bisa dilihat pada hari ke-3.
h. Baki
hasil pembibitan dibiarkan selama satu minggu.
i.
Hasil pembibitan baru dibuka pada hari ke-7/ panen
Ket : nata de coco yang baik bias dilihat dari permukaannya yang rata dan halus. Jika
permukaan nata ada yang berlubang kemungkinan disebabkan karena alat yang
digunakan tidak steril.
C.
PENUTUP
Alhamdulillahirobbil’alamin
penulis dapat menyelesaikan laporan ini, semua itu berkat Allah SWT dan penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini.
Apabila ada
kesalahan dalam pembuatan laporan ini penulis memohon agar memberikan saran dan
kritik yang membangun untuk hasil yang lebih baik nantinya.
Mudah-mudahan
laporan yang penulis buat dapat bermanfaat untuk semua khususnya untuk penulis.
Ciranjang, 13 Januari 2014
Penulis,
Erna
Fitriawati
LAMPIRAN
A.
Kunjungan Industri UKM Nata de coco
B.
Contoh nata yang baik
C.
Contoh
nata yang tidak bagus
0 komentar :
Posting Komentar