TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS TIK
di SMK
AL-FATONAH
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah KDPJJ
Dosen,
Timbul Pardede
Disusun,
Erna Fitriawati
DIPLOMA-3
PROGRAM
STUDI KOMPUTER JARINGAN
TAHUN AKADEMIK
2013-2014
AKADEMIK
MENEJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
WAHANA MANDIRI
Jl. Cabe Raya No.51, Pondok Cabe, Pamulang,
Tangerang Selatan, 15418,
Banten
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Peulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya Penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir I Mata Kuliah
KDPJJ (Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh) dengan judul implementasi
pendidikan jarak jauh berbasis TIK di smk al-fatonah
Tugas Akhir ini di
susun untuk memenuhi salah satu syarat tugas Mata Kuliah KDPJJ.
Penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian
Tugas Akhir ini.
Dengan keterbatasan
ilmu yang Penulis miliki, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang perlu
diperbaiki, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga karya ini dapat
bermanfaat khususnya bagi Penulis dan pembaca pada umumnya juga mengembangkan
dan memajukan dunia pendidikan dengan pengetahuan di bidang yang bersangkutan,
Cianjur, 29April 2014
Penulis,
Erna Fitriawati
BAB
I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Pendidikan
jarak jauh merupakan suatu cara pembelajaran yang dilakukan secara terpisah
antara pendidik dan peserta didik, tidak terikat dengan ruang, jarak dan waktu.
Sehingga peserta didik masih tetap bisa melakukan aktivitas belajar tanpa harus
meninggalkan aktivitas sehari-hari, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dapat
menggunakan berbagai media, yaitu cetak atau noncetak, contohnya seperti email,
moodle, edmodo, skype, facebook, blog, dan lainnya yang memanfaatkan internet.
Perkembangan Technologi Informasi Komukasi (TIK)
atau Information and Communication Technology (ICT) yang sangat pesat, berpengaruh
terhadap berkembangnya konsep pembelajaran jarak jauh (PJJ), sehingga menjadi
media yang tepat unutk digunakan, karena TIK memiliki keunggulan yaitu
tersedianya informasi secara luas, cepat, tepat, tidak terbatasi oleh ruang dan
waktu. sehingga memudahkan proses
pembelajaran.
Didalam menerapkan pendidikan jarak jauh sangatlah
penting apabila didukung dengan media ICT yang memadai, karena Media merupakan
jembatan untuk berinteraksi dengan dunia maya dan memungkinkan untuk suksesnya
pembelajaran Online yang diterapkan dan diharapkan.
Hal ini merupakan salah satu faktor yang
mengharuskan pengembangan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia. Agar
kualitas sumber daya manusia Indonesia yang merupakan produk dari pendidikan
itu semakin baik dan dapat bersaing dalam dunia yang berbasiskan teknologi.
Oleh sebab itu Depertemen Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM melakukan
pengembangan terus menerus terhadap ICT untuk dunia pendidikan di Negara kita
ini.
II.
Tujuan Penyusunan Karya Ilmiah
a. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (KDPJJ)
b. Untuk mengetahui kesiapan lembaga
terkait
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengetian
Pendidikan Jarak Jauh
Berikut
ini beberapa definisi yang dikemukakan para ahli tentang Pendidikan Jarak Jauh
menurut sudut pandangnya masing-masing:
1. Menurut Dohmen 1967: Suatu
bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis, dimana
konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan serta pemantauan
keberhasilan siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga dosen yang memiliki
tanggung jawab yang saling berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh
dengan menggunakan bantuan media;
2. Menurut
Mackenzie, Christensen, & Rigby, 1968: Suatu metode pembelajaran yang menggunakan
korespondensi sebagai alat komunikasi antar tenaga dosen dengan siswa, ditambah
dengan adanya interaksi antar siswa dalam proses pembelajaran.
3. Menurut
French Law, 1971: Sistem pendidikan yang tidak
mempersyaratkan adanya tenaga dosen di tempat seseorang belajar, namun dimungkinkan
adanya pertemuan-pertemuan antara tenaga dosen dan siswa pada waktu-waktu
tertentu;
4. Menurut
Peters, 1973: Suatu metode untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikelola berdasarkan pada penerapan
konsep ban berjalan (division of labor), prinsip-prinsip organisasi, dan
pemanfaatan media sevata ekstensif terutama dalam reproduksi bahan ajar,
sehingga memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa dalam jumlah
banyak pada saat bersamaan dimanapun mereka berada. Merupakan suatu bentuk
industri dari belajar dan dosenan;
5. Menurut
Moore, 1973: Suatu metode pembelajaran dimana
proses dosenan terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi
antara tenaga dosen dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan cetak, media
elektronik, dan media-media lainnya;
6. Menurut Holmberg,
1977:
Suatu bentuk pendidikan yang meliputi beragam bentuk pembelajaran pada berbagai
tingkat pendidikan yang terjadi tanpa adanya penyeliaan tutor secara langsung
dan atau terus menerus terhadap siswa dalam lokasi yang sama, namun memerlukan
proses perencanaan, pengorganisasian dan pemantauan dari suatu organisasi
pendidikan, serta penyediaan proses pembimbingan dan tutorial, baik dalam
bentuk langsung (real conversation) maupun simulasi (simulated
conversation).
2.2 Karakteristik PJJ
Menurut
Keegan 1980 system PJJ memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
terpisahnya
pengajar dan peserta didik yang membedakan PJJ dengan pengajar tatap muka;
2.
Ada
pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan belajar
sendiri di rumah (home study);
3.
Penggunaan
beragam media-cetak, audio, video, komputer, atau multimedia untuk
mempersatukan pengajar dan peserta didik dalam suatu interaksi pembelajaran;
4.
Penyediaan
komunikasi dua arah sehingga peserta didik dapat menarik manfaat darinya, dan
bahkan mengambil inisiatif dialog;
5.
Kemungkinan
pertemuan sekali-sekali untuk keperluan pembelajaran dan sosialisasi
(pembelajaran diarahkan kepada individu bukan kepada kelompok);
6.
Proses
pendidikan yang memiliki bentuk hampir sama dengan proses industri.
2.3 Prinsip
Pendidikan Jarak Jauh
1. Prinsip Kemandirian
yang terdiri dari :
a. Menentukan sendiri cara belajar baik
perorangan, berpasangan, atau kelompok
b. Pemilihan program sesuai dengan
pilihan sendiri
c. Penggunaan aneka sumber yang
tersedia dan terjangkau
d. Sesedikitnya mungkin bantuan dan
intervensi dari luar.
2. Prinsip
Keluwesan
yang terdiri dari :
a. Jadwal yang relatif bebas tentang
kapan memulai, mengakses bahan belajar, mengikuti ujian/tes kemampuan
b. Pindah jalur baik secara formal
maupun non formal
c. Lintas jenis secara umum,
kehususan/kejuruan
d. Belajar sambil bekerja
3. Prinsip Keterkinian
a.
Pengembangan
program yang tepat saat (just-in time) bukan yang diperkirakan perlu (just
in case)
b.
Penggunaan
sumber belajar terbaru.
c.
Kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi
4.
Prinsip Kesesuaian
a.
Terkait
langsung dengan kebutuhan pribadi, maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan
masyarakat
b.
Selaras
dengan kondisi dan karakteristik peserta didik
c.
Kesetaraan
bobot program
d.
Pengakuan
atas pengalaman (accreditation of prior learning).
5.
Prinsip Mobilitas
a.
Perpindahan
antar satuan pendidikan yang setara (akibat migrasi, dsb)
b. Lintas jenjang berdasar kemampuan
(melalui uji kompentensi, kurikulum atau portfolio).
2.4 Kebutuhan Media TIK didalam
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Media merupakan salah satu alat penghubung untuk memudahkan pembelajaran,
interaksi pendidik dan peserta didik.
Media berbasis TIK dapat berupa hardware (perangkat keras) dan software
(perangkan lunak). Beberapa contoh media TIK/ICT berupa hardware yang
diperlukan dalam SPJJ diantaranya, laptop, Pc, Televisi, CD, dan lain-lain.
Dalam
pembelajaran berbasis ICT, selain dukungan hardware, media berupa perangkat
lunak (software) seperti jaringan internet yang baik dan cepat juga sangat
diperlukan, hal ini memungkinkan para siswa dan guru melaksanakan aktifitas
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena dengan tersedianya jaringan internet
pendidik lebih leluasa memberikan materi tanpa harus terikat ruang jarak dan
waktu. Kemudian peserta didik juga lebih leluasa untuk mencari informasi/
sumber pembelajaran, tidak terpaku terhadap modul/materi yang disampaikan
pendidik.
2.5 Pengamatan di Lingkungan Sekitar
tentang Implementasi PJJ Berbasis TIK/ICT
2.5.1
Gambaran
Umum SMK Al-Fatonah
SMK Al-Fatonah berdiri tahun 2007 dibawah naungan YPI At-Tarbiyah, beralamat di Kp.
Ciangsana Rt/Rw 01/01 Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.
SMK Al-Fatonah memiliki dua program keahlian, yaitu Teknik Komputer
Jaringan dan Teknik Mekanik Automotif.
Walaupun SMK Al-Fatonah masih baru berdiri, tetapi Sekolah ini mampu
menyediakan fasilitas yang di butuhkan oleh pendidik maupun peserta didik,
sehingga dapat meminimalisir hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran
konvensional, akan tetapi jika system pendidikan jarak jauh (PJJ) diterapkan
saat ini, SMK Al-Fatonah belum siap menyelenggarakan karena dilihat dari segi
fasilitas maupun SDM yang tidak memadai.
Jika dilihat dari kesiapan peserta didik untuk mengikuti PJJ berbasis
TIK, ada beberapa kendala yang menjadi hambatan utama terlaksananya PJJ,
diantaranya kesulitan untuk mengakses internet, dan minimnya fasilitas yang
dimiliki para peserta didik.
Selain dari kondisi di atas, minimnya pemahaman SPJJ di kalangan pendidik
maupun peserta didik, merupakan salah satu factor tidak dapat terlaksananya
SPJJ di SMK Al-Fatonah ini, sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap
pendidik maupun peserta didik tentang SPJJ.
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) berbasis TIK adalah suatu proses belajar
mengajar yang terjadi secara berpisah antara pendidik dan peserta didik dengan
menggunakan media Komputer dan Jaringan
Internet (software maupun hardware).
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan beberapa bulan terakhir di
tempat magang, tepatnya di SMK Al-Fatonah, dapat disimpulkan bahwa implementasi
PJJ untuk saat ini adalah:
1.
Lembaga Pendidikan belum siap untuk menyelenggarakan
SPJJ tingkat SMK dikarenakan SDM yang kurang memadai, kemudian pemahaman tentang
SPJJ itu sendiri masih kurang dipahami sehingga perlu waktu yang cukup untuk
dapat memahami manajemen Organisasi SPJJ tingkat SMK guna kelancaran SPJJ itu
sendiri;
2.
Karena fasilitas yang dimiliki peserta didik tidak
memadai, maka tidak memungkinkan untuk dapat mengikuti PJJ;
3.
Jarak peserta didik dengan sekolah masih bisa
dijangkau dengan jalan kaki;
4.
Implementasi PJJ untuk saat ini hanya dapat
dilaksanakan di tingkat Pendidiknya saja.
DAFTAR PUSTAKA
SEAMEO SEAMOLEC.2012.Bahan Ajar Kompetensi Dasar Pendidikan
Jarak Jauh:Jakarta-Indonesia