Jumat, 14 Februari 2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah Pembuatan Bibit Yoghurt.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai pembuatan bibit yoghurt/plain, dan pembuatan yoghurt, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kriktik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.



Cilaku, 27 Januari 2014
Penulis,


Erna Fitriawati







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Protein sebagai salah satu komponen gizi yang dibutuhkan manusia. Protein ini dapat diperoleh dari bahan nabati ataupun hewani. Dari bahan hewani salahs atunya adalah dari susu. Susu dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai pola menu empat sehat lima sempurna. Susu mengandung protein yang langsung diserap.
Didaerah yang menghasilkan susu cukup tinggi,kadang – kadang sering terjadi kerusakan karena tidak cepat terjual. hal ini sangat merugikan bagi peternak susu. Untuk itu perlu adanya penanganan susu yang sederhana dan menjanjikan keuntungan yang lumayan adalah pegolahan yoghurt. Dan saat ini yoghurt dalam bentuk flavoured yoghurt cair dingin ataupun beku sangat digemari dikalangan anak – anak ataupun remaja,khususnya dikota – kota besar.
Mengkonsumsi susu sangat bermanfaat bagi kecukupan gizi masyarakat karena yoghurt memiliki gizi yang cukup tinggi. Selain gizinya yang cukup tinggi juga bermanfaat bagi orang – orang yang tidak tahan gula susu ( laktosa ) atau sering dikenal dengan istilah lactose intolerance maka keterbatasannya dalam mengkonsumsi susu dapat diatasi dengan mengkonsumsi yoghurt.
Salah satu syarat terbentuknya yoghurt yaitu bibit yoghurt/plain, pada kesempatan ini saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat plain/bibit yoghurt. Berbicara tentang Regenerasi bibit yoghurt, saya akan jelaskan secara singkat. Sebelum mengetahui cara regenerasi bibit yogurt kita harus mengetahui bagaimana cara mempersiapkan biang bibit ( mother culture ) terlebih dahulu. Kalau kita membuat biang bibit dengan benar maka hasil regenerasinya akan tumbuh dengan baik. Regenerasi bibit harus menganut prinsip ketepatan bukan prinsip ekonomisnya, hal ini akan berdampak pada hasil yoghurt nantinya.


BAB II
PEMBAHASAN


Cara membuat mother culture dimulai dari kultur murni. Jenis kultur yang saya ketahui ada 2  yaitu kultur beku murni dan kultur beku yang extended. Kultur beku murni adalah kultur beku yang benar-benar murni jadi tidak ada kamuflase, sementara untuk kultur yang di extended adalah terjadi kamuflase dalam media yang digunakan pada kultur beku tersebut.
Salah satu artikel yang menjelaskan tentang cara membeli kultur bibit yang baik, yaitu bibit dengan kualitas baik tersegel dengan kemasan alufoil dan bergemerincing serta mempunyai expired date tertera di kemasannya.
Kultur bibit yoghurt yang murni sudah ada terjual di Indonesia meskipun tidak banyak yang menjualnya. biasanya 5 gram kultur murni dapat dibuat menjadi 1 liter biang bibit (mother culture) dan dapat diregenasi lebih lanjut. jadi  pada saat  membuat yoghurt, sisakan yoghurt untuk di jadikan bibit. kegiatan ini terus berangsur sehingga tidak perlu susah-susah lagi mencari starter baru. Berikut saya jelaskan bagaimana cara membuat bibit yoghurt
1.             Persiapan Alat dan Bahan         :
v  Alat
1)      Gelas ukur 1 liter
2)      Gelas ukur kimia
3)      pH meter
4)      Batang Pengaduk
5)      kompor
6)      Panci
7)      Thermometer
8)      Stopwatch/jam
9)      Toples
(catatan : semua alat dalam keadaan steril)
v Bahan
1)      Susu Sapi segar sebanyak 1 liter
2)      Susu skim 5% dari jumlah susu sapi
3)      Biakan murni bakteri Lactobaccilus bulgaricus dan Streptococcus menmophilus sebanyak 5% dari jumlah susu sapi
2.      Cara Membuat bibit Yoghurt
a.       Siapkan alat dan bahan (dalam keadaan steril)
b.      Panaskan susu dalam panci, tunggu hingga mencapai suhu 800 diukur menggunakan pH meter, didihkan dalam suhu 800  selamat lima belas menit, selama pemanasan di usahakan susu terus di aduk supaya tidak pecah
c.       Matikan kompor, diamkan susu hingga berada pada suhu 430
d.      Setelah susu berada pada suhu 430 masukan kedalam toples, lalu masukan  bibit yoghurt dan skim aduk perlahan hingga merata, tutup toples, diamkan selama 8-12 jam pada tempat yang steril.
e.       Yoghurt yang siap saji adalah yang beraroma asam segar, tekstur lembut semi padat (lembut).





BAB III
TABEL PENGAMATAN

Warna
Rasa
Penampilan
Bau
Tekstur
Ket
Putih susu
Asam segar
Menarik
Khas yoghurt
Lembut semi padat
berhasil





















BAB IV
KESIMPULAN


Pembuatan bibit sama halnya ketika kita membuat yoghurt, hanya jika untuk bibit ada penambahan susu skim sebanyak 5% dan bibitnya pun lebih banyak sekitar 5%.
Bibit yang baik adalah bibit yang mengandung Bakteri lactobacillus yang lebih berperan dalam pembentukan aroma, dan bakteri streptococcus yang lebih berperan dalam pembentukan cita rasa.






















DAFTAR PUSTAKA
http://blogsiantar4all.blogspot.com/2013/04/ pembuatan-yoghurt.html





















 



 DOKUMENTASI PRAKTIKUM


































 




                                                                                                                 









 








                                                                                              

3 komentar :

  1. perlu diperhatikan lagi dalam aturan penulisan spesies, disana saya melihat masih seperti ini (Lactobaccilus bulgaricus) seharusnya menurut aturan yang ada itu font Italic atau underline. lebih diperhatikan lagi ya, terlebih lagi anda menulis dalam sebuah makalah :)

    BalasHapus
  2. Maaf, saya jadi bingung, dijudulnya mengatakan cara membuat bibit yogurt, tapi setelah saya baca, pada bagian no 2, caranya, kok pakai bibit yogurt. Nah orang awam seperti saya ini agak bingung jadinya. Jadi dapat bibit yogurt nya dari mana?

    BalasHapus
  3. i see and tq. sgt manfaat

    BalasHapus