Selasa, 29 April 2014



TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS TIK
di SMK AL-FATONAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah KDPJJ

Dosen,
Timbul Pardede

                                                                                                                



Disusun,
Erna Fitriawati

DIPLOMA-3
PROGRAM STUDI KOMPUTER JARINGAN
TAHUN AKADEMIK 2013-2014


AKADEMIK MENEJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
 WAHANA MANDIRI
Jl. Cabe Raya No.51, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, 15418,
Banten








KATA PENGANTAR
Puji syukur Peulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir I Mata Kuliah  KDPJJ (Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh) dengan judul implementasi pendidikan jarak jauh berbasis TIK di smk al-fatonah
Tugas Akhir ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat tugas Mata Kuliah KDPJJ.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian Tugas Akhir ini.
Dengan keterbatasan ilmu yang Penulis miliki, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang perlu diperbaiki, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga karya ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis dan pembaca pada umumnya juga mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan dengan pengetahuan di bidang yang bersangkutan,


Cianjur, 29April 2014
Penulis,



Erna Fitriawati








BAB I
PENDAHULUAN
I.                   Latar Belakang
Pendidikan jarak jauh merupakan suatu cara pembelajaran yang dilakukan secara terpisah antara pendidik dan peserta didik, tidak terikat dengan ruang, jarak dan waktu. Sehingga peserta didik masih tetap bisa melakukan aktivitas belajar tanpa harus meninggalkan aktivitas sehari-hari, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dapat menggunakan berbagai media, yaitu cetak atau noncetak, contohnya seperti email, moodle, edmodo, skype, facebook, blog, dan lainnya yang memanfaatkan internet.
Perkembangan Technologi Informasi Komukasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) yang sangat pesat, berpengaruh terhadap berkembangnya konsep pembelajaran jarak jauh (PJJ), sehingga menjadi media yang tepat unutk digunakan, karena TIK memiliki keunggulan yaitu tersedianya informasi secara luas, cepat, tepat, tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. sehingga  memudahkan proses pembelajaran.
Didalam menerapkan pendidikan jarak jauh sangatlah penting apabila didukung dengan media ICT yang memadai, karena Media merupakan jembatan untuk berinteraksi dengan dunia maya dan memungkinkan untuk suksesnya pembelajaran Online yang diterapkan dan diharapkan.
Hal ini merupakan salah satu faktor yang mengharuskan pengembangan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia. Agar kualitas sumber daya manusia Indonesia yang merupakan produk dari pendidikan itu semakin baik dan dapat bersaing dalam dunia yang berbasiskan teknologi. Oleh sebab itu Depertemen Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM melakukan pengembangan terus menerus terhadap ICT untuk dunia pendidikan di Negara kita ini.
II.                Tujuan Penyusunan Karya Ilmiah
a.       Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (KDPJJ)
b.      Untuk mengetahui kesiapan lembaga terkait

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengetian Pendidikan Jarak Jauh
Berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan para ahli tentang Pendidikan Jarak Jauh menurut sudut pandangnya masing-masing:
1.      Menurut Dohmen 1967: Suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis, dimana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan serta pemantauan keberhasilan siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga dosen yang memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dengan menggunakan bantuan media;
2.      Menurut Mackenzie, Christensen, & Rigby, 1968:  Suatu metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi sebagai alat komunikasi antar tenaga dosen dengan siswa, ditambah dengan adanya interaksi antar siswa dalam proses pembelajaran.
3.      Menurut French Law, 1971: Sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga dosen di tempat seseorang belajar, namun dimungkinkan adanya pertemuan-pertemuan antara tenaga dosen dan siswa pada waktu-waktu tertentu;
4.      Menurut Peters, 1973: Suatu metode untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikelola berdasarkan pada penerapan konsep ban berjalan (division of labor), prinsip-prinsip organisasi, dan pemanfaatan media sevata ekstensif terutama dalam reproduksi bahan ajar, sehingga memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa dalam jumlah banyak pada saat bersamaan dimanapun mereka berada. Merupakan suatu bentuk industri dari belajar dan dosenan;
5.      Menurut Moore, 1973: Suatu metode pembelajaran dimana proses dosenan terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara tenaga dosen dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan cetak, media elektronik, dan media-media lainnya;
6.      Menurut Holmberg, 1977: Suatu bentuk pendidikan yang meliputi beragam bentuk pembelajaran pada berbagai tingkat pendidikan yang terjadi tanpa adanya penyeliaan tutor secara langsung dan atau terus menerus terhadap siswa dalam lokasi yang sama, namun memerlukan proses perencanaan, pengorganisasian dan pemantauan dari suatu organisasi pendidikan, serta penyediaan proses pembimbingan dan tutorial, baik dalam bentuk langsung (real conversation) maupun simulasi (simulated conversation).
2.2   Karakteristik PJJ
Menurut Keegan 1980 system PJJ memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      terpisahnya pengajar dan peserta didik yang membedakan PJJ dengan pengajar tatap muka;
2.      Ada pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan belajar sendiri di rumah (home study);
3.      Penggunaan beragam media-cetak, audio, video, komputer, atau multimedia untuk mempersatukan pengajar dan peserta didik dalam suatu interaksi pembelajaran;
4.      Penyediaan komunikasi dua arah sehingga peserta didik dapat menarik manfaat darinya, dan bahkan mengambil inisiatif dialog;
5.      Kemungkinan pertemuan sekali-sekali untuk keperluan pembelajaran dan sosialisasi (pembelajaran diarahkan kepada individu bukan kepada kelompok);
6.      Proses pendidikan yang memiliki bentuk hampir sama dengan proses industri.




2.3  Prinsip Pendidikan Jarak Jauh
1.      Prinsip Kemandirian yang terdiri dari :
a.    Menentukan sendiri cara belajar baik perorangan, berpasangan, atau kelompok
b.    Pemilihan program sesuai dengan pilihan sendiri
c.    Penggunaan aneka sumber yang tersedia dan terjangkau
d.    Sesedikitnya mungkin bantuan dan intervensi dari luar.
2.      Prinsip  Keluwesan yang terdiri dari :
a.        Jadwal yang relatif bebas tentang kapan memulai, mengakses bahan belajar, mengikuti ujian/tes kemampuan
b.      Pindah jalur baik secara formal maupun non formal
c.       Lintas jenis secara umum, kehususan/kejuruan
d.      Belajar sambil bekerja
3.      Prinsip Keterkinian
a.    Pengembangan program yang tepat saat (just-in time) bukan yang diperkirakan perlu (just in case)
b.    Penggunaan sumber belajar terbaru.
c.     Kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi
4.      Prinsip Kesesuaian
a.    Terkait langsung dengan kebutuhan pribadi, maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat
b.    Selaras dengan kondisi dan karakteristik peserta didik
c.    Kesetaraan bobot program
d.    Pengakuan atas pengalaman (accreditation of prior learning).
5.      Prinsip Mobilitas
a.    Perpindahan antar satuan pendidikan yang setara (akibat migrasi, dsb)
b.    Lintas jenjang berdasar kemampuan (melalui uji kompentensi, kurikulum atau portfolio).



2.4  Kebutuhan Media TIK didalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Media merupakan salah satu alat penghubung untuk memudahkan pembelajaran, interaksi pendidik dan peserta didik.
Media berbasis TIK dapat berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkan lunak). Beberapa contoh media TIK/ICT berupa hardware yang diperlukan dalam SPJJ diantaranya, laptop, Pc, Televisi, CD, dan lain-lain.
Dalam pembelajaran berbasis ICT, selain dukungan hardware, media berupa perangkat lunak (software) seperti jaringan internet yang baik dan cepat juga sangat diperlukan, hal ini memungkinkan para siswa dan guru melaksanakan aktifitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena dengan tersedianya jaringan internet pendidik lebih leluasa memberikan materi tanpa harus terikat ruang jarak dan waktu. Kemudian peserta didik juga lebih leluasa untuk mencari informasi/ sumber pembelajaran, tidak terpaku terhadap modul/materi yang disampaikan pendidik.
2.5       Pengamatan di Lingkungan Sekitar tentang Implementasi PJJ Berbasis TIK/ICT
2.5.1        Gambaran Umum SMK Al-Fatonah
SMK Al-Fatonah berdiri tahun 2007 dibawah  naungan YPI At-Tarbiyah, beralamat di Kp. Ciangsana Rt/Rw 01/01 Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.
SMK Al-Fatonah memiliki dua program keahlian, yaitu Teknik Komputer Jaringan dan Teknik Mekanik Automotif.
Walaupun SMK Al-Fatonah masih baru berdiri, tetapi Sekolah ini mampu menyediakan fasilitas yang di butuhkan oleh pendidik maupun peserta didik, sehingga dapat meminimalisir hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran konvensional, akan tetapi jika system pendidikan jarak jauh (PJJ) diterapkan saat ini, SMK Al-Fatonah belum siap menyelenggarakan karena dilihat dari segi fasilitas maupun SDM yang tidak memadai.
Jika dilihat dari kesiapan peserta didik untuk mengikuti PJJ berbasis TIK, ada beberapa kendala yang menjadi hambatan utama terlaksananya PJJ, diantaranya kesulitan untuk mengakses internet, dan minimnya fasilitas yang dimiliki para peserta didik.
Selain dari kondisi di atas, minimnya pemahaman SPJJ di kalangan pendidik maupun peserta didik, merupakan salah satu factor tidak dapat terlaksananya SPJJ di SMK Al-Fatonah ini, sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap pendidik maupun peserta didik tentang SPJJ.




















BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) berbasis TIK adalah suatu proses belajar mengajar yang terjadi secara berpisah antara pendidik dan peserta didik dengan menggunakan media  Komputer dan Jaringan Internet (software maupun hardware).
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan beberapa bulan terakhir di tempat magang, tepatnya di SMK Al-Fatonah, dapat disimpulkan bahwa implementasi PJJ untuk saat ini adalah:
1.      Lembaga Pendidikan belum siap untuk menyelenggarakan SPJJ tingkat SMK dikarenakan SDM yang kurang memadai, kemudian pemahaman tentang SPJJ itu sendiri masih kurang dipahami sehingga perlu waktu yang cukup untuk dapat memahami manajemen Organisasi SPJJ tingkat SMK guna kelancaran SPJJ itu sendiri;
2.      Karena fasilitas yang dimiliki peserta didik tidak memadai, maka tidak memungkinkan untuk dapat mengikuti PJJ;
3.      Jarak peserta didik dengan sekolah masih bisa dijangkau dengan jalan kaki;
4.      Implementasi PJJ untuk saat ini hanya dapat dilaksanakan di tingkat Pendidiknya saja.










DAFTAR PUSTAKA
SEAMEO SEAMOLEC.2012.Bahan Ajar Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh:Jakarta-Indonesia




Rabu, 23 April 2014



NUGGET CUMI-CUMI
A.      Sekilas Tentang Nugget
Nugget merupakan salahsatu jenis pangan beku ready to cook. Nugget di buat dari daging giling beku yang diberi bumbu dan bahan tambahan lain dicetak dan dilapisi dengan tepung berbumbu kemudian di goring selanjutnya dibekukan dan dikemas.
Salah satu bahan baku nugget adalah daging. Semua jenis gahing bermutu baik dapat di olah menjadi nugget, salah satu yang popular di masyarakat adalah nugget ayam.
Nugget juga bias dijadikan sebagai lauk jika kita mengkonsumsi nasi bahkan sangat baik jika ditinjau dari segi nilai gizi, nugget juga sesekali baik untuk dijadikan sumber protein untuk mendukung proses tumbuh kembang anak balita, hanya saja frekuensi dari jumlah yang dimakan perlu diatur, jangan lupa selalu diimbangi dengan konsumsi sayur dan buah-buahan yang sangat kaya akan vitamin, mineral dan serat pangan.
B.      Alat dan bahan
1.       Alat
a.     Meat cutter
b.    Pisau
c.    Timbangan
d.   Baskom
e.    Loyang
f.     Blender
g.    Dandangpengukus
h.    Penggorengan
i.      Kompor
j.      Freezer
k.    Kemasanplastik

2.      Bahan
a.    Cumi-cumi (bahan utama)
b.    Garam 2% dari berat cumi-cumi
c.    Sodium tri poliphospat 0.3% dari berat cumi-cumi
d.   Tepung terigu
e.    Maizena 1.5% dari berat cumi-cumi
f.     Tepung roti
g.    Bawangputih
h.    Lada bubuk
i.      Es batu 7% dari berat cumi-cumi
j.      Margarine




C.     Cara kerja
1.         Cuci cumi-cumi hingga bersih
2.         Buang kantong tinta dan matanya
3.         Timbang kemudian potong kasar
4.         Siapkan es batu 7% dari berat cumi-cumi
5.         Garam dapur 2% dari berat cumi-cumi
6.         STTP 0.3% dari berat cumi-cumi
7.         Maizena 1.5% dari berat cumi-cumi
8.         Bawang putih secukupnya
9.         Lada bubuk secukupnya
10.     Masukan semua bahan yang telah disiapkan, kedalam foodprocessor/blender
11.     Giling semua bahan sampai cukup halus
12.     Siapkan Loyang yang sudah dilapisi plastic
13.     Masukan adonan nugget yang sudah digiling ke Loyang kemudian kukus
Sambil menunggu adonan yang dikukus mataang siapkan 3 bahan untuk pelapis
a.       Predust
·         50g tepung terigu
·         4sdt baking powder
·         Garam secukupnya
b.      Larutan better
·         75g tepung terigu
·         75g tepung maizena
·         12.5 Susu skim
·         0.7g cmc/btm
·         500ml air (sedikit demi sedikit sampai homogeny)
Setelah tercampur larutan better disaring terlebih dahulu
c.       Bread crumb
·         100g tepung roti
14.     Setelah adonan nugget matang, diamkan sejenak sampai dingin
15.     Kemudian potong-potong sesuai selera
16.     Masukan potongan nugget ke adonan pelapis predust, larutan better dan bread crumb secara beraturan.
17.     Goring dengan menggunakan api sedang supaya tekstur luar garing dan tidak over cook.






D.    Table pengamatan
Uji organ oleptik nugget cumi- cumi
Warna
Rasa
Penampilan
Bau
Tekstur
Ket
Kuning kecoklatan
Gurih
Menarik
Khas nugget
Luar krispi dalam lunak
berhasil



selamat mencoba sist :)